Analisis kebijakan bisnis sering dihubungkan dengan strategi bisnis. Kebijakan sendiri akan menyangkut pemikiran yang strategik dan menunjukkan pengaruh secara keseluruhan terhadap aktivitas yang ada dalamsebuah organisasi. Halini juga menyangkut berlangsungnya dalam waktu yang panjang. Selanjutnya akan berkembang menjadi istilah perancanaan jangka panjang dan perencanaan startegi. Lebih mendalam ini akan berkaitan dengan manajemen strategis yang komprehensif.
Secara pengertian dari kebijakan bisnis adalah pembelajaran mengenai tanggung jawah serta fungsi pimpinan usaha dalam menjalani masalah yang berpengaruh pada karakter dan tingkat keberhasilan organisasi. Dalam merumuskan tujuan diperlukan sebuah analisis yang tajam dalam mengantisipasi perkembangan yang kurang menguntungkan organisasi.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa kebijakan bisnis adalah aktivitas yang kompleks dan berkaitan satu sama lain. Ini mencakup perumusan, implementasi dan evaluasi kegiatan dalam lingkungan organisasi shingga bisa berkembang dan menyesuaikan dengan lingkungan. Pada tingkatan ini tentu agar organisasi tidak 'ditinggal 'oleh lingkungan.
Dengan sinergi yang baik antara organisasi dan lingkungan maka akan menguntungkan berbagai pihak. Termasuk, owner, pemodal, pekerja, konsumen, pmerintah serta publik. Denga upaya kebijakan ini tujuan tersebut bisa dicapai dengan sempurna.
Bentuk Kebijakan Bisnis
Bentuk kebijakan bisnis ini bisa dikategorikan menjadi dua. Pertama kebijakan produksi. Pengertian kebijakan produksi adalah keputusan yan disampaikan pihak manejemen dalam melakukan aktifitas produksi. Tujuannya adalah untuk menentukan kapan harus melakukan produksi?, Berapa jumah produksi yang harus ditingkatkan? Kapan waktu untuk menghentikan kegiatan produksi atau kapan peningkatan produksi harus ditetapkan?
Kedua adalah kebijakan harga. Dalam menentukan kebijakan harga produk di pasar maka memungkinkan untuk melkukan kebijakan kebijakan harga, yaitu.
- Cost Plus Margin/ Biaya tambah margin : jumlah biaya produksi di akumulasi laba.
- Price Discrimination, yaitu diskriminasi harga dengan syarat , segmentasi pasar yang jelas, elastisitas permintaan yangberbeda, persaingan lebih dari sekedar persaingan harga. Dengan syarat tersebut, maka akan diturunkan kebijakan diskriminasi harga.
- incremental pricing atau penyesuaian harga adalah kebijakan dalam menetapkan harga jual saat produksi di tambah dan berakibat pada peningkatan biaya produksi. Inti dari incremental pricing ini adalah agar bisa memperoleh keuntungan maksmal.
- Transfer of Pricing, diamana menetapkan pemindahan biaya atau anggaran dari sebuah unit ke unit lain. Perlakuan ini adalah untuk memenimalisir biaya produksi dan meningkatka produktivitas serta mencapai keuntungan yang maksimal.
Penjelasan tentang Diskriminasi Harga
Dalam dunia bisnis dikenal ada 3 macam diskriminasi harga. Diskrminasi harga ini berdasarkan kondisi produsen dan konsumen.
Disriminasi level pertama yaitu kondisi saat konsumen yang berhadapan dengan keadaan dimana piilhan untuk membeli barang dan jasa sesuai dengan kemampuan. Berikutnya diskriminasi harga lebel kedua diamana kondisi, konsumen akan di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok, berdasarkan waktu beli, tingkat kebutuhana (mendesak/tidak).
Pada level ketiga kondisi dimana penyedia barang dan jasa menetapkan harga sepihak. Ini mungkin dikarenakan kondisi tanpa ada saingan, seperti tarif telpon, penetapan tarif listrik dan lainnya.
Share Yuk
No comments:
Post a Comment