Mengenai teori kepuasan kerja, sejatinya banyak sekali teori yang diungkapkan oleh para ahli. Salah satu yang dikenal luas adalah teori pertentangan atau Discrepancy theory. Diperkenalkan oleh Porter pada sekitar tahun 1961.
Kepuasan atau tidaknya terhadap beberapa aspek pekerjaan adalah cerminan dalam dua nilai. Pertama, pertentangan antara apa yang diinginkan seorang manusia dengan apa perasaan atau persepsinya yang telah diperoleh setelah melakukan pekerjaan tersebut. Bagian kedua adalah pentingnya apa yang diinginkan individu tersebut.
= window.adsbygoogle || []).push({});
Secara keseluruhan, kepuasan kerja adalah jumlah dari kepuasan dari semua aspek pekerjaan yang dikalikan dengan pentingnya aspek pekerjaan bagi individu.
Seseorang akan merasa puas dan tidak puas semuanya bergantung pada pribadinya. Bagaimana individu tersebut memberikan persepsi adanya kesesuaian ataukah pertentangan antara keinginan.
Kesimpulannya, semakin tinggi tingkat kenyamanan seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan maka tinggi tingkat motivasi untuk melakukan pekerjaan dan mencapai prestasi kerja yang lebih baik.
Kepuasan atau tidaknya terhadap beberapa aspek pekerjaan adalah cerminan dalam dua nilai. Pertama, pertentangan antara apa yang diinginkan seorang manusia dengan apa perasaan atau persepsinya yang telah diperoleh setelah melakukan pekerjaan tersebut. Bagian kedua adalah pentingnya apa yang diinginkan individu tersebut.
= window.adsbygoogle || []).push({});
Secara keseluruhan, kepuasan kerja adalah jumlah dari kepuasan dari semua aspek pekerjaan yang dikalikan dengan pentingnya aspek pekerjaan bagi individu.
Seseorang akan merasa puas dan tidak puas semuanya bergantung pada pribadinya. Bagaimana individu tersebut memberikan persepsi adanya kesesuaian ataukah pertentangan antara keinginan.
Kesimpulannya, semakin tinggi tingkat kenyamanan seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan maka tinggi tingkat motivasi untuk melakukan pekerjaan dan mencapai prestasi kerja yang lebih baik.
Share Yuk
No comments:
Post a Comment