Faktor kelangkaan bisa saja disebabkan oleh masalah keterbatasan, ketidakmampuan, ketidak seimbangan dan kekurangan. Tampak jelas penyebab kelangkaan ini tidak hanya disebabkan karena keterbatasan alat pemenuhan kebutuhan saja tetapi juga meyangkut ketersediaan alat pemuas kebutuhan juga sementara itu jenis dan intensitas kebutuhan sangat tidak terbatas.
Karena faktor kelangkaan tersebut salah satunya, tak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi. Oleh sebab itu manusia harus melakukan pemilihan (trade-off). Satu pilihan yang diambil berarti pengorbanan atas pilihan lain. Dari pilihan tersebut timbulah biaya. Sementara alternatif pilihan yang dikorbankan disebut dengan biaya peluang (opportunity cost).
Biaya tidak langsung adalah biaya keseluruhan berupa keuntungan yang hilang karena memilih pilihan lain. Karena kesempatan dan keuntungan yang hilang ini disebut dengan opportunity cost atau biaya peluang. Pengertian biaya tidak selalu mengenai ongkos dalam uang. Sebagai contoh lain, Marky memilih untuk pergi jalan dengan Alice. Dalam hal ini Marky telah memilih resiko untuk jalan dengan Alice dengan mengorbankan keuntungan lain, seperti nonton pertandingan sepak bola tim favoritnya di TV.
Untuk biaya yang sesungguhnya dikeluarkan (dalam bentuk materi, uang) disebut dengan biaya eksplisit. Contoh keluarga Marky membayar sewa rumah, tagihan listrik, tagihan telepon, upah pembantu rumah tangga, premi asuransi dan lain-nya. Sementara untuk biaya peluang tergolong pada biaya implisit. Kedua biaya tersebut (ekplisit dan implisit) harus diperhitungkan untuk menghitung pengorbanan sesungguhnya (genuine cost).
Sebagai contoh, Alice memiliki uang Rp 10.000,- dan Alice ingin membeli rujak dan gado-gado. Harga keduanya diasumsiakn sama sama Rp 10.000,- Pada akhirnya Alice membeli rujak. Pada kejadian tersebut biaya peluang membeli gado gado dan membeli rujak sama sama Rp 10.000,- Secara ekonomi, karena membeli gado-gado Alice mengorbankan kesempatan untuk menikmati rujak.
Biaya Peluang bagi produsen merupakan manfaat atau kesempatan lain yang dikorbankan karena memproduksi suatu jenis barang/jasa. Pengorbanan disini merujuk pada kesempatan atau keuntungan lain jika memproduksi jenis produksi lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang ada. Misalkan disini, Johny memutuskan untuk memproduksi sepatu dibanding menjalankan usaha restoran. Pada bagian ini Johny telah mengorbankan kesempatan untuk menjalankan usaha restoran.
Produsen yang mampu mempertimbangkan ini dengan baik akan memperoleh keuntungan yang besar. Ketika, dengan mengorbankan hal yang senilai namun akan mendapatkan keuntungan yang besar diterapkan prinsip ekonomi sesungguhnya. "Usaha se-minimum mungkin untuk memperoleh keuntungan maksimum.
Karena faktor kelangkaan tersebut salah satunya, tak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi. Oleh sebab itu manusia harus melakukan pemilihan (trade-off). Satu pilihan yang diambil berarti pengorbanan atas pilihan lain. Dari pilihan tersebut timbulah biaya. Sementara alternatif pilihan yang dikorbankan disebut dengan biaya peluang (opportunity cost).
Pengertian Biaya Peluang adalah alternatif pilihan yang dikorbankan karena memilih pilihan lainBiaya didefenisikan sebagai pengorbanan yang dilakukan untuk memenuhi tujuan pemenuhan kebutuhan baik itu bersifat materi (uang dan barang) ataupun non materi (seperti: waktu dan tenaga). Biaya tersebut bisa saja bersifat langsung dan bersifat tidak langsung.
Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang diperlukan ketika memenuhi kebutuhan dalam bentuk biaya, seperti harga yang harus dibayarkan. Disini terlihat pengorbanan langsung oleh si pemenuh kebutuhan.Biaya tidak langsung adalah biaya keseluruhan berupa keuntungan yang hilang karena memilih pilihan lain. Karena kesempatan dan keuntungan yang hilang ini disebut dengan opportunity cost atau biaya peluang. Pengertian biaya tidak selalu mengenai ongkos dalam uang. Sebagai contoh lain, Marky memilih untuk pergi jalan dengan Alice. Dalam hal ini Marky telah memilih resiko untuk jalan dengan Alice dengan mengorbankan keuntungan lain, seperti nonton pertandingan sepak bola tim favoritnya di TV.
Untuk biaya yang sesungguhnya dikeluarkan (dalam bentuk materi, uang) disebut dengan biaya eksplisit. Contoh keluarga Marky membayar sewa rumah, tagihan listrik, tagihan telepon, upah pembantu rumah tangga, premi asuransi dan lain-nya. Sementara untuk biaya peluang tergolong pada biaya implisit. Kedua biaya tersebut (ekplisit dan implisit) harus diperhitungkan untuk menghitung pengorbanan sesungguhnya (genuine cost).
Biaya Peluang Bagi Konsumen dan Produsen
Biaya peluang bagi konsumen akan muncul saat seorang konsumen menentukan beberapa alternatif terhadap barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan. Karena penghasilan dan kesempatan terbatas maka ketika memenuhi kebutuhan setiap orang dihadapkan pada beberapa pilihan, inilah yang nantinya menjadi biaya peluang.Sebagai contoh, Alice memiliki uang Rp 10.000,- dan Alice ingin membeli rujak dan gado-gado. Harga keduanya diasumsiakn sama sama Rp 10.000,- Pada akhirnya Alice membeli rujak. Pada kejadian tersebut biaya peluang membeli gado gado dan membeli rujak sama sama Rp 10.000,- Secara ekonomi, karena membeli gado-gado Alice mengorbankan kesempatan untuk menikmati rujak.
Biaya Peluang bagi produsen merupakan manfaat atau kesempatan lain yang dikorbankan karena memproduksi suatu jenis barang/jasa. Pengorbanan disini merujuk pada kesempatan atau keuntungan lain jika memproduksi jenis produksi lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang ada. Misalkan disini, Johny memutuskan untuk memproduksi sepatu dibanding menjalankan usaha restoran. Pada bagian ini Johny telah mengorbankan kesempatan untuk menjalankan usaha restoran.
Produsen yang mampu mempertimbangkan ini dengan baik akan memperoleh keuntungan yang besar. Ketika, dengan mengorbankan hal yang senilai namun akan mendapatkan keuntungan yang besar diterapkan prinsip ekonomi sesungguhnya. "Usaha se-minimum mungkin untuk memperoleh keuntungan maksimum.
Share Yuk
No comments:
Post a Comment