Suyatno (2005) membagi permainan bahasa dengan jenis yang beragam dan disesuaikan dengan tingkat usia siswa. Permainan bahasa yang dimaksud adalah permainan ejaan, permainan kosakata, permainan kalimat, permainan menyimak, permainan berbicara, permainan menulis, dan permainan sastra.
Jenis atau bentuk permainan bahasa yang beragam memungkinkan guru menggunakan teknik yang bervariasi dalam pembelajaran bahasa pada aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini disebabkan teknik permainan dapat menghilangkan kejenuhan, kebekuan, dan stres para siswa.
Pembelajaran menulis yang disajikan melalui permainan bertujuan agar siswa mampu lancar menulis dalam susana riang gembira tanpa tekanan yang pada gilirannya diharapkan motivasi dan kebiasaan menulis terbentuk dalam diri siswa. Setelah motivasi atau kegairahan menulis muncul pada diri siswa barulah siswa diajak secara bersama-sama memperbaiki tulisan mereka dari segi ketepatan ejaan, tanda baca, struktur dan sebagainya.
Pada penelitian ini akan diterapkan permainan bahasa dengan jenis permainan kalimat mengalir. Berikut ini dikemukakan uraian teoretis jenis permainan tersebut.
Ada enam langkah dalam menerapkan jenis permainan ini. Pertama, guru memberikan pengantar tentang kegiatan yang dilakukan siswa. Kedua,siswa menerima lembar fotokopi. Ketiga, guru memberikan aba-aba tanda dimulai kegiatan penomoran kalimat dengan angka satu sebagai tanda kalimat tersebut berada di posisi pertama dalam paragraf (sebagai kalimat topik). Keempat, siswa melanjutkan penomoran pada kalimat lain berdasarkan waktu yang ditetapkan. Kelima, setelah waktu habis, hasil kerja siswa dikumpulkan dan dikoreksi bersama. Keenam, guru memberikan penilaian berdasarkan kunci jawaban dan hasil penilaian disampaikan kepada siswa.
Jenis permainan nomor kalimat tersebut pada prinsipnya merupakan suatu permainan untuk melatih dan membimbing siswa memahami topik, kalimat topik, dan keterkaitan antarkalimat dalam paragraf. Memang dalam permainan nomor kalimat tersebut kegiatan menulis belum dilakukan, tetapi permaian ini akan membekali siswa tentang syarat dan wujud suatu paragraf yang baik.
Sebelum permainan ini dijalankan, guru perlu menyiapkan beberapa hal. Pertama, guru membuat topik atau kalimat topik yang akan dikembangkan siswa menjadi kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, guru memberikan penjelasan tentang cara mengembangkan topik paragraf dengan teknik kalimat mengalir. Selanjutnya, guru meluruskan tempat duduk siswa sebagai tanda bahwa siswa yang duduk satu deret ke belakang merupakan kelompok yang sama dan mengecek kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan mengembangkan topik paragraf dengan permainan kalimat mengalir.
Kegiatan dilakukan dalam dua versi. Versi pertama, guru memberikan lembar kertas yang hanya berisi topik kepada siswa yang duduk di deret depan. Siswa tersebut mengembangkan topik tersebut menjadi kalimat topik. Setelah selesai, siswa yang duduk di deret depan memberikan lembar kertas itu kepada siswa kedua yang duduk di belakangnya. Siswa kedua menambahkan satu kalimat penjelas. Setelah selesai, lembar kertas itu diserahkan kepada siswa ketiga untuk ditambahkan satu kalimat penjelas. Begitu seterusnya sampai pada siswa yang duduk di deret belakang. Setelah selesai semua kelompok, hasil kerja dipampangkan. Selanjutnya, satu orang perwakilan kelompok memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain. Selanjutnya dilakukan diskusi kelas.
Pada versi kedua, guru memberikan lembar kertas yang telah berisi kalimat topik kepada siswa yang duduk di deret depan. Siswa tersebut menambahkan satu kalimat penjelas berdasarkan kalimat topik yang telah ada. Setelah selesai, siswa yang duduk di deret depan memberikan lembar kertas itu kepada siswa kedua yang duduk di belakangnya. Siswa kedua menambahkan satu kalimat penjelas lainnya. Setelah selesai, lembar kertas itu diserahkan kepada siswa ketiga untuk ditambahkan satu kalimat penjelas berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada siswa yang duduk di deret belakang. Setelah selesai semua kelompok, hasil kerja dipampangkan. Selanjutnya, satu orang perwakilan kelompok memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain. Selanjutnya dilakukan diskusi kelas.
Permainan kalimat mengalir ini diyakini dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa dalam mengembangkan topik paragraf. Bahkan, dengan permainan kalimat mengalir ini siswa yang biasanya pasif akan aktif karena semua siswa terlibat dalam menulis kalimat. Kelas memang akan tampak ramai, tetapi keramaian itu bertujuan. Pada akhir kegiatan, guru melakukan refleksi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan indikator permainan bahasa dengan teknik nomor kalimat dan kalimat mengalir. Indikator permainan bahasa dengan teknik nomor kalimat adalah 1) ketepatan penentuan kalimat topik dan 2) ketepatan penataan kalimat. Indikator permainan bahasa dengan teknik kalimat mengalir adalah: 1) ketepatan penyusunan kalimat topik, 2) keterpaduank, 3) ketepatan penggunaan bahasa, dan 4) ketepatan pemakaian ejaan dan tanda baca. Terkait: Manfaat Permainan Belajar dan Syarat Keberhasilan Permainan Bahasa
Jenis atau bentuk permainan bahasa yang beragam memungkinkan guru menggunakan teknik yang bervariasi dalam pembelajaran bahasa pada aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini disebabkan teknik permainan dapat menghilangkan kejenuhan, kebekuan, dan stres para siswa.
Pembelajaran menulis yang disajikan melalui permainan bertujuan agar siswa mampu lancar menulis dalam susana riang gembira tanpa tekanan yang pada gilirannya diharapkan motivasi dan kebiasaan menulis terbentuk dalam diri siswa. Setelah motivasi atau kegairahan menulis muncul pada diri siswa barulah siswa diajak secara bersama-sama memperbaiki tulisan mereka dari segi ketepatan ejaan, tanda baca, struktur dan sebagainya.
Pada penelitian ini akan diterapkan permainan bahasa dengan jenis permainan kalimat mengalir. Berikut ini dikemukakan uraian teoretis jenis permainan tersebut.
1) Permainan Nomor Kalimat
Suyatno (2004) menyatakan bahwa jenis permainan nomor kalimat adalah suatu jenis permainan yang meminta siswa menulis paragraf secara runtut, logis, dan sistematis. Alat yang dibutuhkan adalah lembar fotokopi yang berisi paragraf dengan kalimat-kalimat yang susunannya masih acak, tidak logis, tidak urut, dan masih kacau. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara perseorangan maupun kelompok.Ada enam langkah dalam menerapkan jenis permainan ini. Pertama, guru memberikan pengantar tentang kegiatan yang dilakukan siswa. Kedua,siswa menerima lembar fotokopi. Ketiga, guru memberikan aba-aba tanda dimulai kegiatan penomoran kalimat dengan angka satu sebagai tanda kalimat tersebut berada di posisi pertama dalam paragraf (sebagai kalimat topik). Keempat, siswa melanjutkan penomoran pada kalimat lain berdasarkan waktu yang ditetapkan. Kelima, setelah waktu habis, hasil kerja siswa dikumpulkan dan dikoreksi bersama. Keenam, guru memberikan penilaian berdasarkan kunci jawaban dan hasil penilaian disampaikan kepada siswa.
Jenis permainan nomor kalimat tersebut pada prinsipnya merupakan suatu permainan untuk melatih dan membimbing siswa memahami topik, kalimat topik, dan keterkaitan antarkalimat dalam paragraf. Memang dalam permainan nomor kalimat tersebut kegiatan menulis belum dilakukan, tetapi permaian ini akan membekali siswa tentang syarat dan wujud suatu paragraf yang baik.
2) Permainan Kalimat Mengalir
Jenis permainan kalimat mengalir merupakan suatu permainan alternatif yang diyakini mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam mengembangkan topik paragraf. Menurut Suyatno (2004), dengan permainan kalimat mengalir siswa mendapatkan gambaran paragraf yang baik dan tidak baik melalui perangkaian kalimat demi kalimat yang dihasilkan oleh setiap individu dalam kelompok. Dalam permainan ini siswa mengembangkan topik paragraf secara berantai berdasarkan kalimat utama yang disediakan oleh guru. Karena disajikan lewat permainan maka kegiatan ini dikemas dalam bentuk perlombaan agar lebih menantang dan menggembirakan.Sebelum permainan ini dijalankan, guru perlu menyiapkan beberapa hal. Pertama, guru membuat topik atau kalimat topik yang akan dikembangkan siswa menjadi kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, guru memberikan penjelasan tentang cara mengembangkan topik paragraf dengan teknik kalimat mengalir. Selanjutnya, guru meluruskan tempat duduk siswa sebagai tanda bahwa siswa yang duduk satu deret ke belakang merupakan kelompok yang sama dan mengecek kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan mengembangkan topik paragraf dengan permainan kalimat mengalir.
Kegiatan dilakukan dalam dua versi. Versi pertama, guru memberikan lembar kertas yang hanya berisi topik kepada siswa yang duduk di deret depan. Siswa tersebut mengembangkan topik tersebut menjadi kalimat topik. Setelah selesai, siswa yang duduk di deret depan memberikan lembar kertas itu kepada siswa kedua yang duduk di belakangnya. Siswa kedua menambahkan satu kalimat penjelas. Setelah selesai, lembar kertas itu diserahkan kepada siswa ketiga untuk ditambahkan satu kalimat penjelas. Begitu seterusnya sampai pada siswa yang duduk di deret belakang. Setelah selesai semua kelompok, hasil kerja dipampangkan. Selanjutnya, satu orang perwakilan kelompok memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain. Selanjutnya dilakukan diskusi kelas.
Pada versi kedua, guru memberikan lembar kertas yang telah berisi kalimat topik kepada siswa yang duduk di deret depan. Siswa tersebut menambahkan satu kalimat penjelas berdasarkan kalimat topik yang telah ada. Setelah selesai, siswa yang duduk di deret depan memberikan lembar kertas itu kepada siswa kedua yang duduk di belakangnya. Siswa kedua menambahkan satu kalimat penjelas lainnya. Setelah selesai, lembar kertas itu diserahkan kepada siswa ketiga untuk ditambahkan satu kalimat penjelas berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada siswa yang duduk di deret belakang. Setelah selesai semua kelompok, hasil kerja dipampangkan. Selanjutnya, satu orang perwakilan kelompok memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain. Selanjutnya dilakukan diskusi kelas.
Permainan kalimat mengalir ini diyakini dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa dalam mengembangkan topik paragraf. Bahkan, dengan permainan kalimat mengalir ini siswa yang biasanya pasif akan aktif karena semua siswa terlibat dalam menulis kalimat. Kelas memang akan tampak ramai, tetapi keramaian itu bertujuan. Pada akhir kegiatan, guru melakukan refleksi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan indikator permainan bahasa dengan teknik nomor kalimat dan kalimat mengalir. Indikator permainan bahasa dengan teknik nomor kalimat adalah 1) ketepatan penentuan kalimat topik dan 2) ketepatan penataan kalimat. Indikator permainan bahasa dengan teknik kalimat mengalir adalah: 1) ketepatan penyusunan kalimat topik, 2) keterpaduank, 3) ketepatan penggunaan bahasa, dan 4) ketepatan pemakaian ejaan dan tanda baca. Terkait: Manfaat Permainan Belajar dan Syarat Keberhasilan Permainan Bahasa
Share Yuk
No comments:
Post a Comment